Java adalah sebuah bahasa pemrograman komputer berbasiskan kepada Object Oriented Programming. Java diciptakan setelah C++ dan didesain sedemikian sehingga ukurannya kecil, sederhana, dan portable (dapat dipindah-pindahkan di antara bermacam platform dan sistem operasi). Program yang dihasilkan dengan bahasa Java dapat berupa applet (aplikasi kecil yang jalan di atas web browser) maupun berupa aplikasi mandiri yang dijalankan dengan program Java Interpreter. Contoh program yang ditulis dengan bahasa Java adalah HotJava yang berupa sebuah web browser.
1.Platform Independence
Salah satu keunggulan Java adalah sifatnya yang 'platform independence', artinya Java - baik source program maupun hasil kompilasinya - sama sekali tidak bergantung kepada sistem operasi dan platform yang digunakan. Source code sebuah aplikasi dengan bahasa Java yang ditulis di atas sistem Windows NT misalnya, dengan gampang dapat dipindahkan ke sistem operasi UNIX tanpa harus mengedit satu baris kode-pun. Ini tentunya merupakan satu nilai tambah tersendiri. Bandingkan dengan bahasa C/C++ misalnya, jika kita bekerja pada UNIX FreeBSD dan ingin memindahkannya pada HP UNIX, kita terkadang harus juga mengedit source code-nya sehingga sesuai dengan HP UNIX, walaupun keduanya masih berada dalam keluarga UNIX.
Dan yang lebih hebat lagi, bukan hanya source code-nya saja yang bisa dipindah-pindahkan antar sistem komputer, bahkan hasil kompilasinya pun bisa dijalankan di berbagai sistem komputer. Hal ini dimungkinkan dengan adanya bytecode. Setiap program yang ditulis dengan bahasa Java, hasil kompilasinya berupa bytecode, yaitu sekumpulan instruksi yang kelihatannya seperti kode mesin (machine code) tapi tidak spesifik untuk satu jenis prosesor tertentu.
Umumnya jika kita menulis program -misalnya dalam bahasa C++- pada satu sistem komputer -misalnya PC-, kompiler akan menterjemahkan source code kedalam bahasa mesin yang spesifik untuk prosesor yang ada di PC. Jika hendak dijalankan di sistem lain, Macintosh misalnya, maka source code harus dikompilasi lagi pada mesin Macintosh yang bersangkutan, dan terkadang harus melakukan pengeditan source code terlebih dahulu. Menjalankan hasil kompilasi dari platform Windows pada platform UNIX tidak akan pernah berhasil. Berikut ini ilustrasinya:
Hal yang berbeda terjadi pada lingkungan Java. Lingkungan Java terdiri dari dua bagian yaitu Java compiler dan Java interpreter. Java compiler menterjemahkan source code kedalam bytecode. Hasil kompilasi, yaitu program Java (berekstensi class), akan bisa dijalankan dengan bantuan Java interpreter. Java interpreter dapat dijalankan langsung (dari command prompt) maupun dari program applet viewer atau web browser (untuk applet). Kenapa harus bersusah payah menambahkan satu layer bytecode interpreter? Jawabnya adalah untuk memungkinkan program Java bisa dijalankan pada bermacam-macam sistem komputer asalkan pada sistem komputer itu terdapat Java interpreter.
2. Memulai Java
Untuk bisa memulai menggunakan Java, minimal kita harus terlebih dahulu menginstall Java Development Kit yang dapat di-download dengan gratis dari http://java.sun.com. Dapat juga digunakan program developent tools Java lainnya yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap seperti Symantec Café, Borland J Builder, Microsoft Visual J++, dan lainnya.
Aplikasi Java
class JavaPertama {
public static void main (String args[]) {
System.out.println("Halo, ini
Aplikasi java saya yang pertama!");
}
}
Aplikasi Java
import java.awt.Graphics;public class JavaAppletPertama extends java.applet.Applet {
public void paint(Graphics g) {
g.drawString ("Ini applet java
ku yang pertama!",5, 25);
}
}
Pada aplikasi Java, kita membuat sebuah class baru yang bukan merupakan turunan dari class apapun. Apa yang akan dikerjakan oleh aplikasi tersebut terletak di dalam prosedur main. Dalam contoh di atas, aplikasi akan mencetak tulisan “Halo, ini Aplikasi java saya yang pertama!” pada layar monitor (diwakili oleh objek System.out). Setelah dikompilasi kita akan mendapatkan bytecode yang berada dalam bentuk file dengan ekstensi class. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa:
1. nama file source code harus sama dengan nama class yang didefinisikan di atas (dalam hal ini JavaPertama.java)
2. penamaan dan penulisan syntaks dalam Java adalah case sensitive
3. nama file bytecode hasil kompilasi sama dengan nama class yang didefinisikan (dalam hal ini JavaPertama.class)
Setelah dikompilasi, kita akan memperoleh sebuah file class yang bernama JavaAppletPertama.class. Untuk melihat hasil applet tersebut, kita harus membuat sebuah halaman HTML yang memanggil applet tersebut. Gunakan tag HTML <applet> </applet> sebagai berikut:
<HEAD>
<TITLE> Percobaan membuat applet </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
Java applet ku mengatakan:
<APPLET CODE="JavaAppletPertama.class" WIDTH=150 HEIGHT=25></APPLET>
</BODY>
</HTML>
3.Informasi lebih lanjut
Salah satu keuggulan Java adalah kemampuannya dijalankan pada web browser ini. Dalam hal ini web browser berfungsi sebagai Java Interpreter yang berfungsi menterjemahkan bytecode dan menampilkan hasilnya pada browser. Ini berarti kita akan mendapatkan tampilan halaman web yang animatif, dinamis, maupun interaktif, tergantung dari program Java yang dibuat. Tanpa Java, kita hanya akan mendapat tampilan dokumen HTML yang statis, tidak menarik dan tidak interaktif. Banyak contoh applet yang tersedia di internet yang telah siap digunakan untuk memperindah dan membuat halaman web anda lebih interaktif. Sebagian ada yang gratis dan ada pula yang harus anda beli. Silahkan kunjungi search engine dengan keyword java, class, atau java class. Site lain yang layak anda kunjungi adalah http://www.developer.com dan http://java.sun.com
No comments:
Post a Comment