Anda Tahu??
    " Welcome To InfoSadayana Blog 2024 " Semoga kita semua senantiasa diberi kebahagiaan selalu!       ""

    Perusahaan VS Pengusaha

    Menentukan sebuah pilihan adalah sesuatu yang sulit. Kadang pilihan datang tidak sesuai dengan keinginan, pada akhirnya pilihan harus ditentukan karena sebuah keterpaksaan. Tetapi saya yakin, hal yang demikian tidak akan pernah bertahan lama. Karena sesuatu hal yang berawal dari keterpaksaan, cepat atau lambat pasti akan berakhir. Karena siapapun didunia ini, tidak akan pernah sanggup menahan gejolak dalam diri setiap insan siapapun itu.

    Tahukah anda, apakah Employee ? Ya, menjadi seorang pegawai. Yang namanya pegawai adalah seseorang yang bekerja dengan sistem yang telah ditentukan oleh si pemberi kerja. Dalam hal ini bisa perusahaan, instansi atau lembaga pemerintah. Mulai dari level bawah  hingga pimpinan.

    Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktifitas kewirausahaan, serta kemampuan managerial yang dibutuhkan oleh seorang entrepreneur. Entrepreneurship adalah sebuah proses yang dinamis, sebuah proses mengkreasikan sesuatu dengan menambahkan nilai tertentu yang dapat dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, serta resiko sosial  dan akan menerima reward  baik berupa keuangan, ,kepuasan, serta kemandirian personal.

    Dengan pendidikan S1 yang dimiliki, semua bisa mendapatkan peluang kerja yang mapan. Penghasilan yang secara rata-rata cukup. Apalagi kalau diterima di perusahaan yang bonafie ataupun di lembaga pemerintahan, karirnya akan mulus menanjak keatas tanpa perjuangan yang berat. Mengapa saya berani mengatakan “demikian” ! Yaa, karena yang membandingkannya dengan seorang entrepreneur, seperti Bob Sadinoe. Ketika setapak demi setapak membangun karirnya, bermula dari berjualan menjadi pedagang kaki lima. Berpenghasilan pas-pasan, ekonomi keluarga yang minim. Saya kira pantas mengatakan demikian. Maaf sebelumnya, dengan segala hormat saya tidak bermaksud menyudutkan siapapun.

    Lantas apa hebatnya menjadi seorang Entrepreneur ? Bukan masalah seberapa hebat seorang entrepreneur, tetapi karir bisnis yang dirintis sangatlah memerlukan perjuangan extraordinary (luar biasa). Naik turun bisnis adalah hal yang lumrah (biasa), tetapi naik turun ekonomi keluarga adalah hal yang paling sulit dihadapi. Seorang entrepreneur adalah seseorang yang mampu menciptakan uang untuk dirinya sendiri, tanpa menggantungkan diri kepada orang lain. Bahkan mampu menciptakan uang-uang lain untuk orang lain. Maksud saya disini adalah memberikan lapangan pekerjaan kepada orang lain. Mampu menjalankan sistem yang diciptakannya sendiri, sehingga dapat menghasilkan uang. Seorang entrepreneur layak dikatakan menjadi BOS untuk dirinya sendiri. Karena hanya dirinya sendiri lah yang mengatur segala sesuatu berkaitan dengan bisnisnya.

    Menjadi seorang employee ataupun entrepreneur adalah sebuah pilihan. Karena pada dasarnya semua berkaitan dengan uang dan jaminan masa depan. Employee, cenderung selalu dalam keadaan safety (aman) dalam hal keuangan dan jaminan. Sedangkan entrepreneur, incomenya selalu berfluktuasi dimasa-masa awal usahanya. Sekalipun demikian, dengan optmisme yang tinggi dimasa mendatang seorang entrepreneur akan mendapatkan safety income (kemanan finansial) lebih besar dan lebih pasti.

    Beda antara seorang entrepreneur dengan seorang karyawan atau pegawai negeri adalah:

    - Pola Pikir

    Seorang pengusaha tidak takut akan resiko, mereka selalu berpikir bahwa setiap resiko yang ada bisa diminimalisir dengan cara tertentu. Sedangkan seorang karyawan lebih senang menghindari resiko dan terikat pada peraturan yang ada.

    - Kesejahteraan

    Seorang karyawan/pegawai memiliki penghasilan yang relatif tetap dan terjamin selama ia tak dipecat atau bermasalah di kantornya. Mereka memiliki berbagai fasilitas dari tunjangan sosial, tunjangan pensiun, asuransi kesehatan dan lainnya. Ini membuat mereka hidup nyaman dan minim resiko. Kesejahteraan seorang karyawan/pegawai meningkat seiring waktu serta prestasi kerja mereka.

    Seorang entrepreneur tidak memiliki penghasilan tetap, terkadang penghasilannya sangat tinggi, terkadang cukup-cukupan, terkadang justru merugi. Ini disesuaikan oleh usaha mereka serta keuntungan yang dicapai dari usahanya itu. Kesejahteraan entrepreneur akan meningkat seiring dengan berkembangnya usaha mereka serta performa kerja karyawannya.

    - Kecerdasan Finansial

    Kebanyakan karyawan/pegawai mempunyai kebiasaan menginvestasikan kelebihan dananya untuk sektor keuangan seperti deposito yang minim resiko serta berpenghasilan relatif tetap dan tanpa usaha. Sedangkan  kebanyakan entrepreneur lebih suka menginvestasikan kelebihan dananya untuk sektor riil serta pasar modal yang tak sedikit resikonya untuk menghasilkan hasil tertentu.

    - Waktu

    Seiring berkembangnya usaha serta manajemen usaha para entrepreneur, waktu yang dimiliki mereka untuk keluarga dan bersenang-senang menyalurkan hobi semakin banyak. Ini dikarenakan kerja keras mereka diusahakan untuk membangun sistem manajemen usaha yang berkesinambungan sehingga bila mereka tidak datang ke tempat usahanya, usahanya itu tetap berjalan dengan lancar dan menghasilkan uang.

    Seiring dengan berkembangnya karir dan kesejahteraan seorang karyawan/pegawai, waktu yang dimiliki untuk keluarga dan bersenang-senang untuk menyalurkan hobi mereka semakin sedikit. Ini dikarenakan kerja keras mereka dilakukan untuk memperoleh tanggung jawab yang lebih dari atasan mereka agar karier dan kesejahteraan mereka meningkat.

    Dari total penduduk Indonesia, hanya 0.08% penduduknya yang menjadi entrepreneur. Ini dikarenakan berbagai penyebab seperti:

    - Pola pendidikan negeri kita yang menyiapkan kita lebih ke arah menjadi seorang karyawan ketimbang menjadi seorang entrepreneur. Dari SD sampai bangku perkuliahan, kita hanya diajarkan tentang teori-teori serta ilmu untuk menjadi seorang karyawan.

    - Didikan orang tua yang kurang baik. Dari kecil kebanyakan masyarakat di negeri kita ini sudah dicekoki oleh orang tua mereka untuk bercita-cita menjadi karyawan ataupun pegawai negeri. Mereka dituntun menjadi individu yang “egois”, karena dituntun untuk menjadi individu yang sukses untuk diri sendiri bukan untuk saudara, sahabat, apalagi khalayak ramai.

    No comments:

    Post a Comment

    The Best Category
    COPYRIGHT © Info Sadayana 2012
    Top